PENGANTAR PENGELOLAAN ARSIP VITAL
KB 1 LATAR BELAKANG PENGELOLAAN ARSIP VITAL
· Arsip
berdasar fungsinya: arsip dinamis→ informasi dlm arsip tsb msh digunakan
&dimanfaatkan scr langsung olh organisasi → aktif & inaktif
2. Arsip statis → disimpan permanen krn pny
nilai historis
· Bbrp pengertian ttg arsip dinamis :
1. William Shaffady → arsip dinamis/
records berisi informasi yg terekam dlm format, media, serta dg metode apapun,
baik manual maupun otomatis
2. Jay Kennedy→ arsip adl informasi yg
terekam dlm bentuk apapun, trmasuk data dlm system computer, dibuat dan
diterima, dikelola olh organisasi/prorangn dlm rangka transaksi kegiatan atau
melakukan pekerjaan dan disimpan sbg bukti kegiatan
3. Betty Ricks → arsip adl informasi
terekam, apapun media atau karakteristiknya, yg dibuat atau diterima olh suatu
organisasi yg berguna dlm kegiatan orgnssi
· Bbrp pengertian Arsip dinamis aktif :
1. Arsip aktif → menurut International
Coundil of Archives/ICA, adl informasi yg terekam /records yg scara tetap
digunakan utk mendukung pelaksanaan kegiatan badan, lembaga, organisasi.
2. Menurut Kennedy, adl arsip yg msh srg
dirujuk dan ditemukan atau yg berisi informasi yg sngt berkaitan dg keg orgnisasi
3. Menurut ARMA, arsip aktif sbg arsip yg
scra tetap msh dirujuk dan diperlukan utk kegunaan organisasi saat ini
4. Betty Ricks, suatu arsip dikatakan
aktif apabila arsip tsb digunakan scra terus menerus (regular basis), sedangkan
arsip dipertimbangkan mnjdi inaktif jika digunakan kurang dari 10 kali dlm 1
tahun
· Arsip aktif yg tercipta mayoritas
bbentuk kertas, dan merupakan produk dr adanya kegiatan korespondensi antara
satu pihak dg pihak lain
· Arsip korespondensi inilah yg tingkat
akumulasi arsipnya sngt tinggi. Bbrp jenis arsip
korespondensi adl sbb
1. Formulir → berfungsi utk mengumpulkan
informasi dan mendistribusikan atau mengkomunikasikan informasi tsb kpd pihak
yg berkepentingan
2. Laporan → sarana/alat pertanggungjawaban
thd kegiatan
3. Manual
4. Surat
· Filling plan→ rencana
pengklasifikasian utk menyusun, menyimpan, dan menemukan kembali arsipnya
· Administrasi, scr umum → diartikn sbg
kerjasama antara dua orang atau lebih dlm mencapai suatu tujuan yg telah
ditentukan
· Administrasi , arti sempit → kegiatan
yg berhubungan dg tulis menulis dan catat mencatat , srg disebut pekerjaan
administrative/perkantoran
· R.J. Alvaro( mantan pres panama) menyatakn
Pemerintahan tanpa arsip ibarat tentara tanpa senjata, dokter tanpa obat,
petani tanpa benih, tukang tanpa alat
· Fungsi arsip dalam aktivitas
manajemen: arsip sbg sumber informasi yg dpt dipergunakan utk menunjang aktivitas
manajemen( perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan), berfungsi
dlm perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan
· Betty Ricks → arsi aktif berjumlah 25%
dr seluruh arsip yg tercipta, 10% kategori permanen, 30% kategori inaktif, dan
35% tdk mmpunyai nilai guna lagi/ hrs dimusnahkan. Jumlah arsip dinamis, terdiri dr 25% arsip
aktif, 35% inaktif, jadi 60% arsip dinamis
· Alas an pentingnya pengelolaan arsip
vital:
1. Alas an ekonomis→ jika arsip itu
hilang/rusak, maka bkan tidak mungkin bagi organisasi utk mengeluarkan biaya yg
besar. Butuh pengeluaran ulang utk menciptakan arsip vital yg dimaksud.
2. Alas an hukum→ setiap organisasi
memerlukan status hokum, entah itu terkait dg keberadaan, eksistensi maupun
hubungannya dg organisasi lain. Dan itu semua bukti legal organisasi.
Keberadaan organisasi lebih diakui bila ada bukti legal shg dpt
dipertanggungjawabkan. Ketiadaan bukti legalitas akn mmengaruhi perkembangan
organisasi. Dg dimilikinya bukti2 legal, akn mempermudah bgi organisasi dlm
menjalankan kegiatan operasional
3. Alas an politis → informasi yg trdapat
pd arsip seringkali menyangkut rahasia organisasi, baik yg menyangkut kebijakan
maupun privacy org2 dlm organisasi. Arsip2 perlu dikelola scr khusus dg tujuan spaya tdk ada pihak lain yg
tdk berhak mengetahui informasinya. Pengelolaannya cenderung politis terkait dg
kepentingan organisasi. Arsip vital ini informasinya harus tetap disimpan
selama berdirinya organisasi
· Manajemen arsip dinamis /records
management merup pengembangan dari konsepsi daur hidup arsip yg bru diperkenalkan
di USA thn 1934
· Mina M Johnson dan Norman F Kallaus
mmberikan pengertian manajemen arsip dinamis sbg daur hidup arsip dari
penciptaan, melalui processing, pemeriksaan, pemeliharaan, dan perlindungan
sampai pemusnahannya
· Patricia E Wallace memberikan arti
manajemen arsip dinamis sbg pengendalian scr sistematik atas daur hidup arsip
dari penciptaan sampai dg pemusnahan akhir atau penyimpanan arsip scr permanen
· Dari sekian banyak pendapat ttg arsip
dinamis, hnya Michael Ropper lah yg menyinggung arsip vital, yaitu:
1. Records Creation (penciptaan), yg
meliputi: form design( desain formulir), forms management( manajemen formulir),
persiapan dan manajemen korespondensi, reprts management( manajemen pelaporan),
dan system informasi manajemen
2. Records Use and Maintenance(
penggunaan dan pemeliharaan arsip, al: filling and retrieval
systems(pemberkasan dan temu kembali), files management( manajemen
pemberkasan), mail and telecommunication management( manajemen surat dan
telekomunikasi), selection and management of office copying machine( seleksi
dan manajemen mesin copy perkantoran, system analis,vital records program( program arsip vital), records centre( pusat
arsip)
3. Records Disposal ( penyusutan arsip),
al: identification and description of records series( identifiksi dan deskripsi
seri arsip), development of records retention and disposal schedule(
pengembangan jangka simpan arsip dan jadwal penyusutan), records appraisal
(penilaian Arsip), records destruction( pemusnahan rekod), transfer of records
to archives( pengalihan arsip mnjadi arsip statis)
KB 2 PERLUNYA PERLINDUNGAN ARSIP VITAL
· Arsip vital merup arsip dinamis yg
memerlukan perlakuan khusus baik dlm hal pengamanan maupun perlindungan krn
informasi yg dimilikinya sngt terkait dg keberadaan dan kelangsungan organisasi
itu sndiri
· Tindakan preventif ataupun pencegahan
cenderung dilakukan ktika terjadi suatu peristiwa yg mengakibatkan kerusakan
atau kemusnahan arsip, dan bukan dilakukan sebelum terjadi peristiwa tsb
· Pengelolaan arsip vital adl pengelolaan
arsip yg diperuntukkan scra khusus bagi arsip2 yg pny informasi bernilai vital
sejak arsip diciptakan, disimpan,dipelihara
· Bbrp contoh peristiwa besar atau kasus
bencana: 1. Bencana alam 2. Akibat
ulah manusia (pengeboman WTC)→ bisa jga krn kelalaian
· Demi manjamin kelangsungan kegiatan
organisasi, pengelolaan scra terprogram thd arsip yg sngt penting, sbg bukti
penyelenggaraan kegiatan organisasi yg berfungsi sbg alat bukti akuntabilitas,
alat bukti hokum, dan memori organisasi
· Perhatian pemerintah sngt besar dg
dikeluarkannya Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI No
SE/06/M.PAN/3/2005 ttg Perlindungan, Pengamanan, dan Penyelamatan Dokumen Arsip
Vital Negara thd musibah/Bencana. Ditindak lanjuti olh Arsip Nasional RI dg
dikeluarkannya Peraturan Kepala Arsip Nasional RI No 06 th 2005 ttg Pedoman
Perlindungan, Pengamanan dan Penyelamatan Dokumen/Arsip Vital Negara
PENGERTIAN ARSIP VITAL
ARTI DAN DEFINISI ARSIP VITAL
· Kata kunci dari bobot informasi guna
menyimpan arsip tsb adl ‘kepentingan bagi organisasi’→bahwa setiap organisasi
selaku pemilik arsip haruslah memahami scr terperinci akan manfaat dari arsip
yg akan disimpannya
· Arsip vital dpt diartikan sbg
informasi yg terekam didlm media rekam apapun, yg isis informasinya sngt
penting dan melekat pd keberadaan organisasi, yg didalamnya trkandung informasi
mengenai status hokum, hak dan kewajiban, serta asset organisasi shgga jika
arsip tsb hilang, tdk dpt tergantikan dan akan menghambat kegiatan operasional
serta mengancam keberdaan dan kelangsungan organisasi.
· Bbrp definisi ttg arsip vital:
1. Arsip vital adl arsip dinamis yg
essential dan mempunyai fungsi berkelanjutan pd suatu organisasi, baik sebelum
maupun sesudah adanya keadaan darurat ( emergency) dan arsip tsb hrs dilindungi
scra baik krn terkait dgn organisasi, pekerja, pimpinan sbg penentu kebijakan,
konsumeN& masyarakat (IRA PENN)
2. Arsip vital adl arsip yg diperlukan
utk kelanjutan operasional organisasi bila terjadi suatu bencana ( Suzan Diamond)
3. Arsip vital = arsip tingkat atau kelas
satu, merup arsip yg diperlukan utk kelangsungan aktivitas suatu organisasi
stlh adanya suatu keadaan darurat( Marry R)
4. Arsip vital adl arsip dinamis yg vital
bagi jalannnya sebuah instansi atau perusahaan krn tanpa arsip vital instansi/perush
tdk dpt beroperasi ( Sulistyo Basuki)
5. Arsip vital adl arsip dinamis(records)
yg esensial thd kelangsungan suatu bisnis, arsip kelas satu (Betty Ricks)
6. Adl arsip trtentu yg berisi informasi
yg sangat diperlukan bagi kelangsungan misi kegiatan penting, yaitu proses
bisnis/kegiatan dan aktivita pntg (William S)
7. Adl arsip dinamis (records), dmn tnpa
arsip tsb organisasi tdk dpt melanjutkn kegiatannya ( Jay Kennedy, Cheryl
Schaeder)
8. Adl arsip esensial yg digunakan utk
kelangsungan kegiatan bisnis pd saat terjadinya bencana ( Patricia E Wallace)
· Aspek2 arsip vital:
1. Aspek fungsi →memiliki fungsi yg
berbeda2 sesuai dg informasi yg dikandungnya. Dalam konteks arsip vital, maka
informasinya msh berfungsi dinamis,
2. Aspek situasi → terkait erat dg
kondisi atau situasi, baik yg pernah sedang maupun nantinya akan terjadi dlm
organisasi. Krn situasi, suatu arsip akn berfungsi bgi organisasinya. Situasi
yg dimaksud hrs diartikan scr luas, menyangkut kondisi lingkungan dalam maupun
luar organisasi
3. Aspek resiko → pendekatan biaya; resiko
yg dimaksud tdk terbatas pd kerugian yg dialami olh organisasi, tetapi juga
lingkungan yg terlibat dlm organisasi, tmasuk pelaku2nya baik pd waktu trtentu
maupun waktu2 selanjutnya, sedangkan yg tdk beresiko, tdk berdamapak pd organisasi.
· Arsip vital dalam arti sempit adl
arsip VIP atau arsip kelas satu. → memperoleh layanan terlebih dahulu dan perlu
dilindungi disbanding arsip2 lainnya
· Arsip vital dlm arti luas adl mencakup
aspek2 yg telah dijelaskan, yaitu fungsi, situasi, dan resiko. Apabila
diartikan lebih luas maka keberadaan arsip vital baik scra fisik dan
informasinya dlm kondisi apapun trmasuk musibah atau bencana merupakan
prasyarat demi berlangsungnya kegiatan operasional krn arsipny tdk dpt
diperbarui atau ditemukan di tempat lain
· Berdasar rumusan( art sempi maupun
arti luas), terdapat titik persamaan yaitu adanya perlindungan di dalam
pengelolaanya
KB 2 CIRI2 DAN FUNGSI ARSIP VITAL
· Ciri2 arsip vital:
1. Harus ada demi kelangsungan hidup
organisasi
2. Fisik dan informasinya memerlukan
perlindungan dan pengamanan
3. Fisik arsipnya tidak dapat tergantikan
4. Merupakan asset bagi organisasi/
kekayaan
5. Memiliki fungsi dinamis, krn
informasinya msh diperlukan sbg alat dasar manajemen
6. Diklasifikasikan sbg arsip
tingkat/kelas satu, mksudnya perlakuan yg berbeda
· Ciri2 di atas dimaksudkan bahwa arsip
vital hrs benar2 bernilai guna, yg scra proporsional utk pertanggungjawaban →
Gerald J Kane
· Fungsi arsip vital :
1. Arsip vital sbg memori organisasi→
merup dasar kebijakan dan strategi bagi organisasi pd masa2 yg akn dating
selama organisasi msh ada
2. Arsip vital sbg bukti hokum dan
menunjang litigasi → sanagt dibutuhkan dlm proses pengadilan yg memperkarakan
pidana atau perdata
3. Arsip vital sbg asset utk melimdungi
kepentingan hak pribadi maupun hak lainnya
IDENTIFIKASI ARSIP VITAL
PENDEKATAN DALAM IDENTIFIKASI ARSIP VITAL
· Identifikasi arsip vital merupakan
kegiatan awal utk mengenali sekaligus menentukan arsip2 mana yg memiliki oleh
suatu organisasi yg dpt dikategorikan arsip vital, mengingat kuantitas arsip
akn terus bertambah sejalan dgn semakin banyaknya aktivitas yg dilakukan olh
organisasi
· Utk melakukan identifikasi arsip vital
maka ada bbrpa pendekatan/cara pandang kita memahami suatu persoalan, al:
1. Analisis organisasi →suatu analisis
thd fungsi2nya yg dimiliki oleh organisasi. Dalam melakukan analisis organisasi
brarti kita diminta utk dpt mencermati fungsi2 yg dimiliki oleh organisasi. Kegiatan identifikasi arsip vital dpt
dilakukan dgn cara mengetahui dan memahami hal2:
a. Tugas dan fungsi organisasi melalui
struktur organisasi → perhatikan strategi organisasi, personel/SDM, dan ukuran
organisasi
b.Fungsi2 organisasi :Fungsi2 operatif/ substantive dan
fasilitatif → :
A.
Fungsi
operatif/substantive → memiliki peran sentral did lm pencapaian tugas, fungsi2
ini berusaha mewujudkan tujuan organisasi
yg telah dirumuskan → tergambar
dlm struktur organisasi
B.
Fungsi
fasilitatif → berusaha memperlancar segala apa yg dibutuhkan oleh satuan2 kerja
yg menjalankan fungsi operatif/substantive
c. Kebijakan dan strategi organisasi
2. Penggolongan klasifikasi arsip, :
a. Menurut Betty Ricks (sama dg Patricia
Wallace)memberikan definisi klasifikasi sbg penggolongan arsip berdasar
kepentingan organisasi yg meliputi:
A. Arsip vital/ arsip kelas satu → arsip
dinamis yg sangat penting bgi kelangsungan hidup organisasi
B. Arsip penting/ arsip kelas dua → arsip
dinamis yg diperlukan utk melanjutkan kegiatan organisasi ataupun utk
menyelesaikan masalah. Dpt diganti dg duplikasi.Umumnya berkaitan dg kegiatan sehari2.
Cth: surat perintah, laporan keuangan, bukti pembayaran, catatan produksi,
daftar gaji, inventaris
C. Arsip berguna/bermanfaat/ kelas tiga →
agar kegiatan organisasi tdk terganggu. Dpt diganti, krn informasinya dpt
diperoleh dr sumber lain. Cth arsip2 korespondensi, bukti referensi bagi
organisasi, dsb
D.Arsip yg tdk berguna/kelas tiga, cth: surat permintaan yg
sudah ditindaklanjuti, pengumuman yg sdh dilaksanakan, ucapan terima kasih, dsb
b.Pendekatan lain: arsip vital( arsip vital dan arsip penting)
dan arsip nonvital ( arsip berguna dan arsip tdk berguna)
3. Analisis resiko/ untung ruginya bagi
organisasi → berusaha menganalisis dg menghitung biaya yg dikeluarkan utk
mengelola suatu arsip dg mambandingkan pengeluaran biaya apabila arsip ini
tidak diketemukan
KB 2 TAHAPAN KEGIATAN IDENTIFIKASI ARSIP VITAL
· Tahapan2 kegiatan identifikasi arsip
vital yg perlu direncanakan dan dilakukan,:
A. Pembentukan tim kerja →
menitikberatkan kpd tersebarnya seluruh anggota di setiap masing2 satuan kerja
B. Pendataan ,atau survey merupakan
teknik pengumpulan data mengenai arsip vital pd setiap satuan2 unit kerja scra
menyeluruh, al: 1. Analisis organisasi, 2. Pengklasifikasian arsip 3. Analisis resiko/ untung rugi.
üMenurut Betty Ricks survey arsip vital
merupakan suatu cara teknik pengumpulan informasi ttg arsip. Adapun data yg
diperoleh: macam2 arsip yg dimiliki, lokasi penyimpanan,
criteria(aktif,inaktif), vital atau tidaknya arsip.
üTerdapat 3 cara dlm melakukan
inventarisasi arsip vital:
1.Melakukan inventarisasi fisik arsip pd tempat penyimpanan
arsip, baik di central file maupun records centre, scr terperinci pd seluruh
arsip &informasiny
2.Meninjau kembali berbagai fungsi organisasi dr setiap
pertanggungjawaban yg ada pd unit kerja yg menyangkut arsip vital utk
kepentingan operasional
3.Mengembangkan dan mendistribusikan kuesioner inventarisasi
arsip yg ditujukan ke setiap unit kerja dgn melakukan identifikasi arsip2 vital
yg dimilikinya
üSarana yg digunakan dlm melakukan
pendataan berupa formulir, dimana informasi ttg arsip vital dicantumkan →
formulir survey arsip vital
C. Pengolahan data, yaitu mengolah dan menguji hasil pandataan
arsip dg menggunakan bantuan sarana formulir pendataan arsip vital, dgn bbrp
pendekatan:
1.Analisis hokum, dgn bbrp pertanyaan:
a. Apakah arsip scra legal mengandung hak
dan kewajiban atas kepemilikan Negara/ warga Negara/organisasi
b. Apakah hilangnya arsip tsb akn
menimbulkan tuntutan hokum
c. Apakah arsip yg mendukung hak2 hukum
individi/ organisasi bila hilang, duplikasinya hrs dikeluarkan dlm bntuk
pertanyataan di bawah sumpah
2.Analisis resiko, : a. jika arsip tdk ditemukan, brp lama
waktu yg dibutuhkan dan brp besar biaya rekontruksi
b.brp lama waktu produktif yg dihadapi organisasi ktka arsip tdk
ditemukan, dan brp besar biaya akibat hal tsb
c. brp banyak kesempatan utk mmperoleh keuntungan yg hilang akibat
hilangnya arsip
d. brp besar total kerugian yg dialami dg tdk adanya arsip ini
D.Penyusunan daftar arsip vital → daftar ini jga perlu
dievaluasi setiap tahunnya mengingat arsip2 yg telah dikategorikan vital ini
tentunya tdk akn selamanya menjadi arsip vital organisasi, mengingat sepanjang organisasi
msh melakukan aktivitas operasional maka dimungkinkan terjadi penambahan
kepemilikan arsip2 yg dikategorikan vital atau bahkan sebaliknya ada beberapa
arsip yg kualitas informasinya sdah mulai menurun seiring munculnya arsip2 yg
baru
MANAJEMEN KEADAAN DARURAT (EMERGENCY MANAGEMENT ) DAN ARSIP VITAL
KB 1 KONSEP DASAR TENTANG MANAJEMEN KEADAAN DARURAT (EMERGENCY
MANAGEMENT)
· Hasil survey Communication News
menyatakan 85% organisasi sudah menerapkan emergency management walau blm
keseluruhan tahapan scra sempurna
· Emergency management → merup
pendekatan yg terencana utk mencegah bencana, persiapan, dan tindakandalam
menghadapi keadaan darurat, serta pemulihan setelah terjadinya keadaan darurat
atau bencana.
· Emergency atau daraurat adl suatu
kejadian yg mengakibatkan kerugian organisasi yg terjadi dg tdk terduga, dimana
diharapkan pegawai melakukan tindakan utk menyelamatkan asset organisasi serta
menjaga kegiatan organisasi agar dpt terus berjalan
· Terdapat 3 tipe bencana ( menurut Gerar Hoetmer) yaitu: 1. Bencana alam → gempa
bumi, angin rebut, angin topan, banjir.
2.Bencana teknologi → krn kesalahan manusia/human error : kecelakaan,
kesalahan konstruksi, atap bocor, pipa pecah, kabel listrik
3. Sipil → kegiatan masyarakat yg sifatnya destruktif/merusak yg dpt
mengakibatkan kerugian, kecelakaan, bahkan kematian.: pencurian, spionase,
vandalism, teroris, kerusuhan dan perang
· Tahapan atau fase emergency management
:
1. Fase pencegahan/prevention, →
rancangan manajemen keadaan darurat dlm rangka mengambil langkah2 mencegah arsip
dan informasi dari bencana.
Manajemen resiko adl istilah lain yg dipergunakan utk fase pencegahan
ini, meliputi identifikasi lokasi yg beresiko, tipe resiko., perbedaan resiko
dg tindakan
2. Fase persiapan/ preparation→ prasyarat
utk tahapan respons atau tanggap dlm keadaan darurat.al: pengembangan dan
updating rencana manajemen keadaan darurat, tests system emergency, pelatihan
pegawai, serta penyediaan alat yg diperlukan dlm keadaan darurat, training,
simulasi, dan mengetes rancangan/plan
3. Fase tindakan( response) → kegiatan
menghadapi suatu keadaan darurat→ inisiatif seluruh sumber baik manusia, dana,
dan sarana dlm melindungi dan menyelamatkan organisasi dari kerugian. Meliputi:
menghubungi tim tanggap darurat, member tahu pihak terkait, mengamankan
fasilitas, mengeluarkan press release, melaksanakan system.
4. Fase pemulihan/ recovery → meliputi
mengumpulkan dan memperbaiki semua sumber dan kegiatan setelah terjadi bencana.
Spt: dehumidifying arsip, penyimpanan informasi ked lm computer, dan
mengembalikan arsip vital dari penyimpanan offsite
· Keuntungan dari rancangan manajemen
keadaan darurat( emergency management planning):
1. Memulai kembali kegiatan secara cepat
( quick resumption operation)
2. Memperbaiki tingkat keselamatan (
improve safety)
3. Melindungi asset vital organisasi
4. Mengurangi biaya asuransi
5. Memperbaiki tingkat keamanan ( improve
security)
6. Mematuhi peraturan
7. Mengurangi kesalahan karena panik
· Manfaat dan kegunaan manajemen keadaan
darurat utk arsip dan informasi, yg meliputi:
a. Mengidentifikasi cara preventif menghindarkan
musnahnya arsip dan informasi
b. Mengidentifikasi sumber2 informasi dan
arsip organisasi
c. Menyiapkan respon yg sistematis atau
tindakan/tanggapan thd bencana yg membahayakan arsip dan informas
d. Mengidentifikasi pegawai yg merespons/
tindakan thd bencana dan peran mereka
e. Melaksanakan prosedur pemulihan arsip
dan informasi yg rusak
f. Melaksanakan prioritas pemuliham
g. Mengidentifikasi sumber2, spt
peralatan, bahan2 dan layanan utk pemulihan
· 4 tujuan utama rancangan manajemen
keadaan darurat( emergency management plan) utk arsip dan informasi, :
1. Mengidentifikasi dan melindungi arsip
vital organisasi (pencegahan)
2. Mengurangi resiko akibat bencana yg
disebabkan kesalahan manusia, perusakan yg disengaja, tdk berfungsinya suatu
fasilitas, dan konsekuensi lain akibat bencana ( persiapan)
3. Menjamin organisasi mampu melanjtkan
kegiatan scara efektif setelah terjadi bencana dg cara mendayagunakan dan
mengaktifkan kebijakan, prosedur, dan sumber2 dlm situasi darurat (
respon/tindakan)
4. Menjamin organisasi mampu pulih kembali
dg cara merekonstruksi arsip yg tersisa dan melaksanakn prosedur pemulihan
scara terperinci( pemulihan)
· Dlm pelaksanaan manajemen keadaan
darurat scr efektif sngt diperlukan dukungan pimpinan( top management) dan
seluruh pegawai organisasi
KB 2 TAHAPAN KEGIATAN DALAM MANAJEMEN KEADAAN DARURAT ( EMERGENCY
MANAGEMENT)
· A. tahap pencegahan (prevention):
1. Melaksanakan proses manajemen resiko :
terdiri dari:
a. Analisis resiko → mengidentifikasi
kemungkinan kerusakan dan kehilangan arsip dan informasi.meliputi: identifikasi
kemungkinan ancaman thd arsip dan informasi dan menganalisis arsip2 yg rentan
thd ancaman bahaya dari alam dan ancaman penghancuran yg disengaja (aksi massa),
kerusakan akibat tdk berfungsinya sarana dan prasarana serta akibat kesalahan
manusia, spt kecerobohan
b.Penilaian resiko / risk assessment, adl kegiatan
mengidentifikasi resiko yg ada thd arsip dan informasi. Meliputi:
-
Evaluasi
keamanan dan pengawasan fisikdn penilaian thd ancaman yg potensial
-
Melakukan
survey utk menentukan letak pengamanan, pengawasan dan perlindungan
-
Mengidentifikasi
dan merekomendasikan pengamanan serta pengawasan utk melindungi
arsip&informasi
-
Melaksanakan
pengamanan dan pengawasan utk melindungi arsip vital
2. Analisis dampak thd organisasi,
meliputi: identifikasi proses dampak fungsi2 organisasi yg kritis dan
menentukan maksimal kehilangan arsip yg dpt ditoleransi dlm kasus dampak
negative yg begitu besar
3. Rancangan pencegahan thd bencana → hrs
tertulis disetujui dan dilaksanakan serta dinilai kembali scra periodic →memberi
arah utk mengurangi resiko
-
tujuan→
mencegah kehilangan biaya penyelamatan arsip vital dan agar organisasi dpt
segera beroperasi stlh bencana
-
komponen
utamanya adl kebijakan yg jelas, pengawasan kegiatan pencegahan yg sdg
berlangsung, tanggapan serta kegiatan pemulihan
· B. Tahap persiapan ( preparedness):
→adl kegiatan mengembangkan kemampuan utk merespon suatu keadaan darurat.
-
Kegiatan
utama preparedness adl mempersiapkan rancangan manajemen keadaan darurat utk
arsip dan informasi yg meliputi persiapan, pelaksanaan, kemutakhiran, dan
respos thd keadaan darurat
-
Rancangan
keadaan darurat bertujuan member dasar tindakan yg sistematis dlm menghadapi
ancaman thd organisasi beserta arsip dan informasinya
1. Membentuk tim
2. Mempertimbangkan biaya yg dibutuhkan
3. Menentukan strategi tindakan (respons)
4. Menentukan strategi pemulihan (
recover)
5. Mengumpulkan data
6. Mengembangkan rancangan manajemen
keadaan darurat
· C. Tahap tindakan ( response), meliputi
kegiatan yg diambil sebelum, selama atau setelah keadaan darurat utk
meminimalkan kerusakan / memperbaiki arsip:
1. Pengenalan thd bencana
2. Menghubungi pihak terkait
3. Melaksanakan rencana yg sudah dibuat
4. Penilaian kerusakan
5. Keamanan /security
6. Contingency
· D. Tahap pemulihan (recovery), merup
pelaksanaan (implementasi) kegiatan dlm jangka pendek utk memeperbaiki arsip
vital, meliputi:
1. Penilaian kerusakan
2. Stabilisasi
3. Penyelamatan/ salvage
4. Restorasi (perbaikan)
5. Memulai kembali kegiatan
FAKTOR2 PENYEBAB KERUSAKAN DAN MUSNAHNYA ARSIP
KB 1 KERUSAKAN ARSIP KARENA FAKTOR FISIKA, KIMIA, DAN BIOTA
· Menurut Plumbe, berbagai perusak arsip
dan bahan pustaka utk daerah tropis spt Indonesia yaitu: a. serangga b. bin pengerat c. jamur
d. kelembaban e. debu f. gempa bumi g. kekeringan g. gelombang pasang surut h. angin topan
· Meurut Karmidi Martoatmojo,
dikelompokkan sbb: 1. Factor fisika 2.
Factor biota 3. Factor kimia 4. Factor bencana lam 5. Kaktor manusia
· Masalah kerusakan fisik arsip sdh
dikenal sejak zaman Aristoteles (355 SM) berupa serangan ikan perak(silver
fish)
· Factor fisika → factor yg disebabkan
gejala2 reaksi bumi dan sekitarnya: 1. Cahaya
2. Suhu&kelembaban 3. Debu
· Factor biota → mikro organism yg
melekat pd arsip, al: 1. Ikan perak (silver fish) 2. Serangga(kecoa, kutu buku,
rayap, kumbang, ngengat) 3. Pengerat 4.
Jamur
· Factor kimia → factor penyebab
kerusakan kertas akibat reaksi senyawa2 kimia : 1. Kertas → kandungan asam 2. Tinta→ sumber terbentuknya asam pd kertas
KB 2 KERUSAKAN DAN MUSNAHNYA ARSIP KARENA FAKTOR BENCANA ALAM DAN MANUSIA
· Pengelolaan arsip vital mnjadi
pembicaraan yg menarik memasuki abad ke 20
· Factor bencana, bencana menurut Liga
Palang Merah Internasional adl situasi
bencana yg menyebabkan pola hidup sehari2 tiba2 terganggu dan masyarakat
terbenam dlm ketidakberdayaan dan enderitadan akibatnya, memerlukan
perlindungan
· Bencana dibedakan mnjadi 2:
1. Bencana alam akibat peristiwa alam :
gempa bumi, gunung berapi, gelombang tsunami, angin topan, badai guru
2. Bencan alam akibat ulah manusia :
perang, banjir, kebakaran
· Factor manusia → merup penyebab
kerusakan arsip scra langsung krn manusia (pengelola dan pengguna) kerap
bersentuhan dg arsipnya shgga berperan mempercepat kerusakan arsip, al:
1. Ketidak tahuan 2. Kelalaian 3. Kesengajaan → mencoret2
PROGRAM ARSIP VITAL
KB 1 RANCANGAN PROGRAM ARSIP VITAL
· Sondang P Siagian brpendapat,
rancangan ad usaha sadar dan pengambilan keputusan yg telah terhitungkan scr
matang ttg hal2 yg akn dikerjakan di masa dpn dalam dan oleh suatu organisasi
dlm rangka pencapaian tujuan yg telah ditentukan sebelumnya
· Louis A Allen menyebutkan bahwa
rancangan adl penentuan serangkaian tindakan utk mencapai sesuatu hasil yg
diinginkan
· Dalam pendekatan manajemen, rancangan
merupakan suatu kebijakan, sedangkan program adl pelaksanaan. Artinya, program
mmpunyai peranan utk melancarkan pelaksanaan dari suatu rancangan
· Program arsip vital diartikan sbg
suatu metode yg sistematis dlm melakukan seleksi, perlindungan dan penyediaan
arsip di saat emergency
· Tujuan program arsip vital al:
1. Menetapkan/ menentukan jenis2 arsip
vital
2. Menetapkan siapa yg bertanggungjawab
thd pengelolaan arsip vital
3. Mengidentifikasi resiko yg potensial
apabila tdk tersedia arsip vital
4. Menganalisis dan mengklasifikasian
arsip yg kategori vital
5. Mendesain metode perlindungan arsip
vital yg paling tepat
6. Menyeleksi fasilitas penyimpanan arsip
vital yg tepat
7. Mengembangkan prosedur operasional thd
pengelolaan arsip vital
8. Mengaudit dan melakukan uji coba
prosedur program arsip vital
· Rancangan program arsip vital
merupakan kegiatan pengelolaan arsip vital pd tahap awal utk memperoleh
dukungan dan persetujuan dari pimpinan organisas
· Bbrp hal yg diperlukan dlm
rancangan terkait dgn rancangan program
arsip vital → Patricia E Wallace, al:
1. Dukungan dan persetujuan top manajemen
2. Penunjukan personal
3. Penentuan jenis arsip vital
4. Penentuan lokasi penyimpanan
5. Penentuan metode penyimpanan
· ARMA mmberikan hal2 yg hrs
dipertimbangkan dlm menentukan dan menyeleksi arsip vital, sbb:
1. Arsip keuangan
2. Arsip pekerja
3. Arsip pabrik
4. Alat/ instrument perundingan, spt
catatan, cek, dan surt obligasi
5. Informasi kebijakan asuransi
6. Arsip kepemilikan
7. Kontrak dan persetujuan dg amandemen
· Dalam pedoman arsip vital yg
dikeluarkan Arsip Nasional, yg tmasuk arsip vital diantaranya:
1. Instansi pemerintah→ berkas2 kebijakan
strategis, MOU, asset Negara, perkara pengadilan, batas wil neg., provinsi,
kab., kota, sertifikat tanah, IMB, hak paten dan hak cipta
2. Perusahaan→ berkas2 kebijakan perush,
Rapat umum pemegang saham, asset prush, gambar teknik, piutang lancer, saham/obligasi,
neraca rugi laba,risalah
3. Perbankan/asuransi → berkas2
kebijakan, dokumen nasabah/polis, RUPS, risalah rapat, dokumen merger, dan
asset perush
4. Lembaga pendidikan tinggi → berkas2
kurikulum, hasil penelitian inovatif, ijasah mahasiswa, pengukuhan guru besar/
senat perti
5. Rumah
sakit→ berkas2 medical records
· Survey arsip vital→ merup suatu teknik
pengumpulan informasi arsip ttg jumlah, tipe, fungsi, pengorganisasian arsip.
Adapun yg disurvei adl macam2 arsip yg dimiliki, lokasi penyimpanan, criteria
arsip(aktif, inaktif), vital atau tidaknya arsip → Betty Ricks
· Evaluasi program arsip vital utk
menaksir ketidakefektifan kegiatan yg telah berlangsung
KB 2 JADWAL RETENSI ARSIP VITAL
· Jadwal retensi arsip vital adl program
yg memuat jadwal dan prosedur penyimpanan arsip vital milik
organisasi/perush/perorangan, yg mengtur masa simpan
· Tujuan retensi arsip vital: → Sulistyo
Basuki
1. Memenuhi keperluan perusahaan: 1.
Mengurangi biaya pengelolaan arsip vital
2. Efektifitas tersedianya arsip vital
2. Persyaratan perundang2an
· Sarana bantu guna menyusun jadwal
retensi arsip vital diantaranya adl Formulir Analisis Arsip Vital dan Daftar
Induk Arsip Vital
· Komponen2 dlm jadwal retensi arsip
vital: instansi dan unit kerja, lokasi, status, tanggal dan jadwal, series
arsip vital&sejarahnya, metode perlindungan, kode arsip, periode retensi,
tipe arsip, persetujuan kepala unit kerja
· Menurut Betty Ricks transfer dan
prosedur pemindahan mencakup 3 hal, yaitu tersedianya Daftar Induk Arsip Vital,
Transfer Arsip Vital, Prosedur Penanganan Arsip, dan Program Pendidikan
Keselamatan
· Kegiatan transfer arsip merup tindak
lanjut dr retensi arsip vital, dilakukan scra periodic
· Kegiatan menganalisis arsip vital
diperlukan dlm rangka menyusun jadwal retensi arsip vital
METODE PERLINDUNGAN ARSIP VITAL
KB 1 PROTEKSI ARSIP VITAL
· Memproteksi arsip vital, yaitu suatu
cara utk mencegah dan menghindari fisik dan informasi arsip vital dri ancaman
kerusakan maupun musnah yg disebabkan ol berbagai factor kerusakan arsip,
terutama terkait dg adanya bencana
· Proteksi arsip vital merup tindakan
preventif yg dilakukan sblm terjadinya suatu peristiwa yg berdampak kpd rusak
dan musnahnya arsip
· Bbrp criteria dlm melakukan proteksi
arsip vital:
1. Memprioritaskan fisik arsip vital agar
tetap utuh
2. Informasi arsip vital tersimpan pd
setiap satuan unit kerja yg senantiasa memanfaatkan arsip tsb
3. Mudah melakukan pemulihan thd arsip
vital bila terjadi bencana
4. Apapun tingkat perkembangan arsip
vital, tetap diperlakukan scra khusus
· Faktor2 yg mempengaruhi
penetapan/pemilihan/seleksi metode perlindungan arsip vital:
1. Kebutuhan akses
2. Lamanya masa simpan
3. Kualitas fisik arsip
· Bentuk2 metode perlindungan arsip
vital →menurut Ira Penn, metode perlindungan arsip vital tergantung dr jenis media
arsip yg disimpan dg 3 cara :
1. Duplikasi 2. Dispersal 3. Peralatan khusus
· Sedangkan menurut Betty Ricks ada 4
cara perlindungan arsip, yaitu: 1.
Duplikasi 2. Built-in 3. Improved dispersal 4. Vaulting
· Pendapat lain juga dikemukakan oleh Patricia
Wallace
· Bbrp cara proteksi arsip vital al:
1. Duplikasi (duplication) → salah satu
cara utk membuat salinan arsip aslinya serta mengantisipasi keberadaan arsip yg
hilang. Duplikasi dapat dilakukan dlm bentuk madia lain selain kertas, spt
microfilm, microfiche, dan rekaman magnetic
2. Pemencaran (dispersal) → disarankan
berjarak kurang dari 5 mil, dg asumsi bencana tdk diharapkan terjadi di lokasi
berbeda. Ada 2 cara pemencaran:
a. Existing dispersal → telah
diprogramkan shgga saat duplikasi sdah diketahui jumlah atau lokasi
penyimpanan, arsip yg disimpan di lokasi lain(desentralisasi) merup bagian dari
suatu prosedur yg telah diprogramkan olh organisasi
b.Improved dispersal → dibuat akibat adanya situasi atau
kebutuhan organisasi shga penambahan duplikasi dpt terjadi di luar
rencana/program terutama pd lokasi terpisah (desentralisasi)
3. Pemindahan (transfer) → sumber asli
arsip dipindahkan ke lokasi penyimpanan arsip vital ( record centre), biasanya
yg dipindah adl arsip vital inaktif
4. Peralatan khusus ( vaulting) →adl
sarana penyimpanan yg tahan api, tahan air, serta tahan benturan keras shg
mmberikan perlindungan dari bahaya (hazards) terbuat dari besi ( vaults) jika
perlu berada dlm lokasi ruang bawah tanah
5. Penyimpanan di pusat arsip (records
centre) : 1. On-site storage → trdapat di lingkungan organisasi 2. Off-site storage→di luar lingkungan
organisasi
· Records center mmpunyai pengertian
: 1. Tmpt penyimpanan arsip2 inaktif yg
berasal dr unit2 kerja (central file) dlm suatu organisasi &biasanya jangka
lama. 2. Suatu bangunan yg umumnya di desain scra khusus dan di konstruksi utk
menyimpan arsip inaktif dg biaya yg murah dan memberikan layanan arsip sblm
dimusnahkan utk menjamin keamanan fisik dan informasinya
· Pengamanan arsip vital memiliki
sasaran bgmn suatu organisasi mampu menjamin kerahasiaan informasi arsip vital,
mampu menyediakan informasi yg tepat dlm waktu yg cepat serta mencegah upaya
akses yg tdk berwenang thd informasi arsip vital
· Pemeliharaan ruang penyimapanan arsip
vital
No
|
Jenis
|
Suhu temperatur
|
Kelembaban
|
1
|
Kertas
|
22-24°C
|
50-65%RH
|
2
|
Foto hitam putih
|
<21°C
|
<40%RH
|
3
|
Foto berwarna
|
0-5°C
|
<40%RH
|
4
|
Microfilm
|
21°C
|
<40%RH
|
5
|
Film cane
|
1-16°C
|
30-50%RH
|
6
|
Piringan hitam
|
1-16°C
|
40-60%RH
|
· Tujuan program proteksi arsip vital →
mencegah kerusakan dan musnahnya arsip sblm terjadinya bencana
KB 2 PEMULIHAN ARSIP VITAL
· Sasaran umum rencana pencegahan dan
pemulihan bencana →sulistyo basuki) al:
1. Adanya metode yg efektif dan efisien
2. Adanya koordinasi dlm melakukan
pemulihan arsip pasca-bencana
3. Meminimalkan adanya gangguan thd
bencana thd kegiatan rutin
4. Membatasi perluasan kerusakan dan
mencegah terjadinya bencana yg lebih luas
5. Menyususn operasi alternative
6. Menyediakan jasa dan operasi pemulihan
yg cepat dan lancer
7. Mencegah luka thd personel yg
melakukan pemulihan
8. Mencegah kerusakan thd harta dan asset
organisasi
9. Meminimalkan dampak ekonomi
10.
Menjamin
kelangsungan organisasi akibat terjadi bencana
· Tim task force bertanggung jawab
mengkoordinasikan upaya pemulihan dan penanggulangan bencana , yg terdiri dari
tim administrasi, penunjang, pelaksana, dan pengamanan. Ada baiknya tim yg
dibentuk telah menguasai dan mengetahui : 1. Jenis dan besar kecilnya
kerusakan 2. Jenis media arsip yg
rusak 3. Ketersediaan SDM dan dukungan
warga sekitar bencana 4. Pengetahuan minimal
ttg arsip
· Tim penanggulangan bencana:
1.
Tim
administrasi → menyiapkan segala pendukung pelaksanaan dr keg pemulihan arsip
mulai kebutuhan perizinan, sarana perlengkapan maupun akomodasi, tmasuk juga
administrasi keuangan bagi seluruh personel
2.
Tim
penunjang →tim khusus yg mempublikasikan segala kegiatan pemulihan arsip vital→
penghubung organsi dg masyarakat/pihak luar/media massa
3.
Tim
pelaksana → tim inti, berkompeten dlm restorasi arsip
4.
Tim
pengamanan → menjamin keamanan arsip
· Bentuk2 metode pemulihan arsip vital :
1. Vacuum freeze drying ( VFD)→adl proses
yg dilalui bahan2 arsip (kertas) utk dibekukan dan dikeringkan dlm ruang yg
bersuhu tinggi. Memerlukan sarana khusus&langka, baru dimiliki 4 negara,
tmasuk jepang
2. Vacuum drying→ sarana utk memroses kertas2
basah yg tdk ditempatkan dlm sebuah ruangan yg memungkinkan munculnya
cairan/embun→ tdk dianjurkn
3. Freezing → proses pembekuan, digunakan
utk mengurangi bahaya kerusakan akibat adanya partikel es→ tahap perantara sebelum
dipindahkan ke VFD
4. Air drying → pengeringan udara, hny
dpt dilakukan dlm kondisi lingkungan yg stabil shg mampu mencegah tumbuhnya
lumut
· Pemulihan arsip akibat bencana
kebakaran:
1. Menggunakan alat yg digerakkan scr
manual/hastawi
2. Menggunakan forklift bardaya gas bukan
listrik
3. Melarang penggunaan alat
pemanas(portable), mesin poto kopi, baterai, sumber api lain
4. Melarang penyimpanan bahan kimia,
minyak atau cat
5. Melerang merokok/ menyediakan asbak
6. Membatasi ruang penyimpanan arsip plg
sedikit 30 cm dari sumber cahaya terdekat
PERLINDUNGAN ARSIP VITAL NON KERTAS
PROTEKSI DAN PELESTARIAN ARSIP VITAL ELEKTRONIK
· Program proteksi arsip vital
elektronik memiliki problem khusus sejak awal penciptaan arsip krn terkait dg
ketergantungan yg sngt tinggi thd perangkat lunak dan perangkat keras yg digunakan
· Menurut Betty Ricks, ada bbrp langkah
yg hrs ditempuh dlm rangka proteksi arsip vital elektronik:
1. Analisis penerapan computer
2. Penciptaan prosedur
3. Pemilihan lokasi computer
4. Rencana pelaksanaan
5. Uji coba
· Berdasar media rekam yg digunakan utk
menyimpan arsip elektronik dpt dibedakan mnjadi 3:
1. Media bentuk khusus → jarang digunakan
lagi, cth pita kertas berlubang yg dikonversikan atau dikodekan scr digital
2. Media magnetic → lebih tahan lama krn
memiliki kapasitas daya simpan yg lebih tinggi, cth:
a. Disk magnetic (harddisk, floppy
disk/disket) b. pita magnetic c. kaset
3. Media optic → terbuat dr lembar
aluminium tipis yg diletakkan di antara 2 lapisan plastic tipis sbg pelindung.
Al: CD-ROM, Erasable opticak disk( CDR), audio-CD, video-CD, photo-CD, DVD-rom
· Bbrp metode proteksi arsip vital
elektronik, al:
1. Metode rekaman data→ setiap arsip
vital elektronik direkam pd bbrp media tertentu dan dilakukan scr periodic
mengingat sarana apapun yg digunakan utk merekam data elektronik itu tdk tllu
lama, bahkan menurut National Bureau of Standar, hny mampu menyimpan tdk lebih
dr 7 tahun → back up
2. Microforms sbg sumber cadangan (bac up
source) → salah satu media trbaik, masa simpan lebih lama, ruang penyimpanan
terbatas
3. Perlindungan file2 EDP
· Kerusakan arsip elektronik dpt
dibedakan jadi 2 : level perangkat keras utk menyimpan data dan level berkas arsipnya
· Penyimpanan fisik arsip media
elektronik yg ideal adl 11-12°C dan kelembaban 45-65% RH(relative humidity)
· Reprografi → merup kegiatan
penggandaan dan pengulangan sebuah dokumen, yg mencakup 3 proses dasar, yaitu
1. Copying, → reproduksi dlm besaran yg sama dg arsip aslinya
2. duplicating→ copying dlm jumlah yg banyak
3. microcopying→ penggandaan arsip dlm besaran yg lebih kecil dr ukuran
aslinya, trmasuk microfilm, mikrofis
· Tujuan reproduksi arsip audio visual:
1. Mengawetkan dan memaksimalkan kualitas
gambar dan suara
2. Menentukan keamanan dan melindungi dr
kehilangan isi informasi
3. Menetapkan referensi dan duplikasi dlm
rangka layanan akses
4. Menghindarkan hilangnya informasi
arsip krn sdah ditemukan lg bahan atau peralatan yg sesuai format
· Trdapat 2 cara mereproduksi arsip
audio visual : alih media arsip dan duplikasi(memindahkan dg media yg sama)
· Ada 2 teknik dlm duplikasi : 1. Kopi
pelestarian yg digunakan sbg suatu cara utk mengamankan arsip aslinya.
2. Duplikasi yg merupakan kopi utk
digunakan dlm rangka penggandaan bagi pengguna
· Kejahatan elektronik yg tdk
menimbulkan bekas scr fisik adl pencurian informasi dan peng copyan
MANUAL PENGELOLAAN ARSIP VITAL
· Manual atau pedoman, → prosedur yg
standar thd pengelolaan pekerjaan, atau petunjuk pelaksanaan atau petunjuk
teknis, buku pegangan(hand book)
· Manual berfungsi sbg arahan atau
petunjuk utk melaksanakan pekerjaan, khususnya pekerjaan did lm mengelola arsip
vital
· Manual pengelolaan arsip vital
mencakup informasi2:
1. Penanggung jawab program arsip vital
2. Instruksi dan prosedur
pengidentifikasian arsip vital
3. Metode perlindungan dan penyimpanan
lokasi arsip vital
4. Metode penyimpanan dan penemuan
kembali
5. Instruksi dan prosedur pemindahan
arsip vital
6. Instruksi dan prosedur pemusnahan
7. Formulir yg digunakan dlm program
arsip vital
8. Jadwal retensi arsip vital
· Adanya panduan/manual ini diharapkan
dpt mengurangi kesalahan dlm pengelolaan arsip vital, terutama dlm melakukan
perlindungan, dimulai sejak identifikasi arsip vital, penentuan lokasi simpan,
prosedur pemindahan, penggunaan jadwal retensi arsip vital, pemusnahan,
sampai akses informasi arsip vital
· Ketentuan persyaratan manual arsip
vital:
1. Bahsa yg digunakan bersifat teknis
operasional
2. Bahasa singkat, jelas, dan mudah
dipahami
3. Didukung dg alur kegiatan/ flow chart
dan gambar
4. Disusun dlm jmlah minimal(tdk tlu
tebal), namun isisnya menyeluruh materi yg dibahas
· Informasi yg tercantum dlm manual:
1. Penanggung jawab program arsip vital
2. Instruksi prosedur pengidentifikasian
arsip vital
3. Metode perlindungan dan penyimpanan
lokasi arsip vital
4. Metode peminjaman dan penemuan kembai
5. Instruksi dan prosedur pemindahan
arsip vital sesuai jadwal retensi
6. Istruksi dan prosedur pemusnahan
7. Formulir yg digunakan dlm program
arsip vital
8. Jadwal retensi arsip vital
· Penanggung jawab program arsip vital
adl Kepala Unit Kearsipan (records Manajer), dg tugas pokok mengendalikan scra
keseluruhan proses pengelolaan arsip vital yg berlangsung did lm suatu organisasi
mulai dr pengidentifikasian, penyususnan metode perlindungan, penyiapan
peminjaman dan penemuan kembali arsip vital, perumusan dan penyusunan retensi
arsip vital, penetapan pemindahan dan pemusnahan arsip vital dlm suatu
organisasi scr efektif dan efisien
0 komentar:
Posting Komentar